Kamis, 16 Mei 2013

Contoh Percakapan Antara Konselor dan Klien


Ungkapan verbal konselor
Ungkapan klien
Teknik
Ki:…tok!tok! tok! ….Assalamu’alaikum,,,
-
Ko: Wa’alaikumsalam,,selamat pagi silahkan masuk (klien duduk dan bersalaman),,senang sekali saya bisa bertemu dengan anda..Apa kabar?
Ki: Kabar, baiak bu,,tapi mohon maaf sebelumnya bu,,ini ada apa? Dan kalau boleh tahu ada kepentingan apa ibu memanggil saya?
-Attenting (menghampiri siswa)
Ko: “Sebelumnya maaf saya memanggil anda”. “Mungkin penggilan ini mengagetkan anda. Dan mungkin anda juga bertanya-tanya saya ini siapa?Tapi anda tidak usah cemas, saya hanya ingin bicara-bicara santai dengan anda. Boleh kan?
Ki: Boleh bu…Tapi saya masih bingung bu…
-
Ko: Supaya anda tidak tidak bingung sebelumnya saya akan perkenalkan diri,,nama saya Nur Aini Mutmainah,,kamu boleh panggil saya Bu Aini..Oya ini mas Ananda kan?anak VIII A?
Ki: Iya benar bu saya ananda anak VIII A
Ko: Seperti yang tadi saya sampaikan, saya ingin bicara-bicara santai dengan mas nanda,,mas nanda tidak merasa keberatan kan?
Ki: Tidak Bu,,tapi mau bicara tentang apa ya Bu
Ko: Terimakasih, senang sekali masa nanda mau berbincang-bincang dengan saya. Apakah mungkin mas nanda saat ini lagi ada masalah yang di rasakan?Mas nanda tidak usah khawatir, pembicaraan ini hanya pembicaraan antara mas nanda dan saya, dan saya jamin hanya saya dan mas nanda yang akan tahu masalah ini
Ki:..Pa ya bu,,sepertinya saya gak punya masalah, saya baik-baik saja,….
Ko: Hmm begitu,,tapi ibu lihat dan merasakan bahwa mas Nanda merasa gugup dan cemas, apakah benar begitu?
Ki: (klien tertunduk, sedikit bu?
Mereflksikan perasaan klien
Saya perhatikan anda memiliki beberapa alternative atau pemikiran yang ingin di ungkapkan..apakah benar demikian?
Ki: Hmm,,iya bu,,sebenarnya ada banyak hal yang mengganggu pikiran saya
Merefleksikan ide dan pikiran
Ko: Saya bisa memahami perasaan mas kecemasan dan kebingungan masa nanda, tapi alangkah baiknya jika anda mengungkapkan masalah itu dengan lebih rinci
Ki: begini bu,,akhir-akhir ini Saya lagi ada masalah di sekolah, kemarin saya kepergok minum-minuman kerasa di sekolahan, dan hal itu membuat saya dapat poin pelanggaran yang cukup besar, tahu sendiri kan bu, jika poin tersebut bertambah lagi,,,saya bisa terkena sangsi dari pihak sekolah. Sedangkan jujur saja sulit bagi saya untuk menolak ajakan teman-teman,,saya merasa tidak enak, dan saya juga takut kalau saya menolak mereka akan mengjauhi saya dan tidak mau berteman lagi dengan saya (pikiran irasional)
Refleksi pengalaman
Ko: Oh begitu…Kalau boleh ibu tahu, apa yang faktor utama Mas Nanda melakukan hal itu?
Ki: Karena ajakan teman bu, awalnya saya menolak, tapi lama kelamaan saya gak bisa menolak, karena mereka saya anggap yang paling mengerti dengan saya. Mereka bisa menerima keadaan saya apa adanya (pikiran irasional). Kami juga minum tidak banyak kok Bu, hanya sedikit, kata orang-orang kalau sedkit itu jamu, jadi gak akan jadi masalah

Ko: Memangnya selain mereka tidak ada yang mengerti keadaan mas Nanda? Orang tua misalnya..
Ki: Orang tua Bu,,orang tua saya itu gak mungkin bisa ngertiin saya, mereka sukanya marah-marah, kalau di ajak cerita begini begitu ujung-ujungnya saya yang di salahkan
Ko: Karena kekesalan Mas nanda kepada orang tua, akhirnya membuat mas Nandi malampiaskan dengan minum-minuman keras, apakah begitu?
Ki: Itu juga salah satunya Bu,,,Tapi jujur saja saya melakukan itu karena saya, ingin seperti teman-teman saya yang lain, yang begitu popular di kalangan anak-anak, mereka juga begitu di takuti oleh teman-teman di sekolah kami, saya juga pingin seperti mereka (Pikiran irasional).
Toh saya juga sering melihat orang-orang yang beperilaku seperti saya pada waktu sekolah, dewasanya juga jadi orang sukses (pikiran irasional).
Refleksi perasaan
Ko: Terus bagaimana langkah kamu, jika benar-benar mendapatkan sangsi dari pihak sekolah?
Ki: Paling saya pindah sekolah bu,,kan asalkan punya uang kita bisa sekolah dimana saja,,teman-teman saya juga banyak yang seperti itu. Lagian kelihatannya guru-guru pada tidak suka dengan saya,,jadi saya tidak mau ambil pusing bu,,kalau saya pikir terus saya bisa stress (pikiran irasional)
Pertanyaan terbuka
Ko: Apakah menurut kamu itu solusi terbaik?
Ki: tidak juga sih bu (sambil menunduk)..saya rasa itu ungkapan emosional saya saja
Pertanyaan tertutup
Ko: Terus menurut mas nanda sendiri, bagaiamana solusi dari masalah yang mas Nanda alami
Ki: Sebenarnya masalah ini bisa selesai jika saya tidak melakukan minum-muniman keras lagi dan tidak melakukan pelanggaran sekolah yang lain. Tapi itu semua bisa berhasil jika saya bisa menolak ajakan teman-teman saya bu..itulah yang jadi masalah bu, saya sulit menolak ajakan teman-teman, karena kalau saya menolak mereka akan mengata-ngatai saya, di bilang penakutlah, banci lah dan lain-lain.
Eksplorasi pengalaman
Ko: Memangnya mas Nanda sudah pernah menolak ajakan teman-temannya?
Ki: Pernah Bu,,,tapi ya begitu tadi sikap teman-teman saya
Pertanyaan tertutup
Ko: Setelah beberapa saat kita berbincang-bincang, saya bisa mengerti dengan perasaan, pikiran dan pengalaman yang anda ungkapkan tadi. Dari pembicaraan itu saya tangkap bahwa mas Nanda sedang mengalami konflik batin antar mas nanda pingin berhenti melakukan itu, tapi tidak punya kemampuan menolak ajakan teman-teman, karena kalau menolak mas Nanda akan di jauhi, dan di kata-katain oleh teman-temannya. Jadi semacam ada dilema dari dalam diri mas Nanda. Apakah pendapat saya ini benar atau keliru?
Ki: Ya benar bu, itulah yang jadi masalah saya saat ini
Terus saya harus bagaimana bu?
Menangkap pesan utama
Ko: Saya bisa memahami dan mengarti perasaan kamu, memang akan terasa sulit jika kita di hadapkan pada masalah seperti itu
Ki; Terimkasih bu,,,atas pengertiannya..
Empati
Ko: Sekarang coba mas Nanda pikirkan, apakah ada cara berpikir mas nanda yang salah?
Ki: Hmm,,(beberapa detik terdiam sambil memikirkan sesuatu). Saya tidak tahu bu?
Refleksi konten
(pikiran dan perasaan)
Ko: Baiklah, terkait dengan tadi yang mas Nanda katakan bahwa mas Nanda pingin di kenal dan di takuti oleh teman-temannya, apakah menurut mas nanda itu adalah pikiran yang masuk rasionalnya? Dan apakah hal itu membuat anda menjadi di sukai teman2 coba mas Nanda pikirkan dan mas Nanda rasakan”
“Bagaimana jika mas nanda bersikap ramah kepada teman, saling membantu, saling menghargai. Saya percaya anda akan lebih banyak teman dan di hargai Jadi anda tidak perlu menjadi orang yang di takuti, karena kita ini tidak di ciptakan untuk menakut-nakuti orang lain. Mana yang menurut mas Nanda lebih rasional?”
Ki: Hmm (menunduk dan terdiam)
“Piihan kedua Bu, dengan bersikap ramah, saling membantu dan saling menghargai. Saya sebenarnnya juga tidak ingin di takuti Bu, tapi saya hanya ingin teman-teman menganggap saya dan mengerti saya…(pikiran rasional)”
Konfrontasi
Ko: terus minuman keras itu jika minumnya sedikit bisa jadi jamu,,apakah itu juga rasional?
Ki: Tidak bu,,saya tahu bu,,minuman keras akan banyak merugikan, bahkan sudah banyak bukti orang bisa mati karena minuman keras
Ko: Jawaban yang bagus,,dan itulah yang seharusnya mas Nanda lakukan, Sekarang coba pikirkan kembali mana-mana pikiran-pikiran yang tidak rasional yang ada dalam pikiran kamu?
Ki: (terdiam dan berpikir)
“menurut saya, saya tidak bisa menolak ajakan teman dan takut di katai-katai serta tidak di terima lagi oleh mereka itu tidak pikiran tidak rasional bu, rasionalnya saya bisa menolak ajakan mereka, saya punya hak untuk menolak dan saya punya hak atas diri saya,”
“Saya juga bisa di terima di mana saja, jika saya menjadi diri saya sendiri dan apa adanya
-
Ko: bagus,,saya percaya mas Nanda akan mampu menyelesaikan masalah ini dengan baik. Dari apa yang sudah bisa kita bicarakan tadi, mungkin ada beberapa hal yang sudah kita peroleh sebagai kesimpulan sementara. Bisakan anda menyebutkannya?
Ki: Iya bu,,,untuk bisa menyelesaikan masalah ini saya harus merubah pola pikir yang tidak rasional menjadi rasional, untuk bisa menyelesaikan masalah ini, saya tidak perlu takut di musuhi, sayaharus berani menolak ajakan buruk dari orang lain, karena sya punya hak atas diri saya secara penuh, saya akn bisa dapat teman jika saya ramah, dan bisa mengargai orang lain.
Kesimpulan sementara
Ko: Bagaimana sekarang perasaan mas nanda? Mas Nanda yakin bisa mengubah pola pikir tersebut?
Ki: Saya belum sepenuhnya yakin Bu, masih ada perasaan ragu dan was-was
Refleksi perasaan
Ko: Hal apa saja yang membuat anda tidak yakin
Ki: saya tidak tahu bu,,tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata Bu..
Eksplorasi
Ko: Walapaun kelihatannya nas Nanda masih agak pesemistik tapi saya yakin mas Nanda punya peluang dan kesempatan yang besar untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera
Ki: Iya Bu saya juga tidak pingin masalah ini berlarut-larut,,saya pingin masalah ini  bisa cepat di selesaikan.
Tapi saya mau berpikir dulu, dan membutuhakan waktu untuk itu,,bisakah pembicaraan kita di henttikan dulu Bu,,,
Ko: Oh tentu,,tidak masalah,,
Ki: Nanti secepatnya saya akan temuai ibu kembali
Ko: Baikalah, kelihantannya itu juga lebih baik, oya ini nomor hp ibu, nanti jika ada sesuatu sewaktu-waktu mas nanda pingin ketemu mas Nanda bisa sms itu dan kita atur waktu pertemua kita,,,bagaimana?
Ki: Itu lebih baik bu,,terimaksih banyak sebelumnya,,baiklah bu,,saya permisi dulu Assalamu’alaikum
Mengakhiri sesi konseling
Ko: Wa’alaikumsalam,,hati-hati mas,,salam juga buta baak dan ibu,…
Ki: Iya bu,,

3 komentar: