Ungkapan verbal konselor
|
Ungkapan klien
|
Teknik
|
|
Ki:…tok!tok! tok! ….Assalamu’alaikum,,,
|
-
|
||
Ko: Wa’alaikumsalam,,selamat pagi silahkan masuk (klien duduk
dan bersalaman),,senang sekali saya bisa bertemu dengan anda..Apa kabar?
|
Ki: Kabar, baiak bu,,tapi mohon maaf sebelumnya bu,,ini ada
apa? Dan kalau boleh tahu ada kepentingan apa ibu memanggil saya?
|
-Attenting (menghampiri siswa)
|
|
Ko: “Sebelumnya maaf saya memanggil anda”. “Mungkin penggilan
ini mengagetkan anda. Dan mungkin anda juga bertanya-tanya saya ini
siapa?Tapi anda tidak usah cemas, saya hanya ingin bicara-bicara santai
dengan anda. Boleh kan?
|
Ki: Boleh bu…Tapi saya masih bingung bu…
|
-
|
|
Ko: Supaya anda tidak tidak bingung sebelumnya saya akan
perkenalkan diri,,nama saya Nur Aini Mutmainah,,kamu boleh panggil saya Bu
Aini..Oya ini mas Ananda kan?anak VIII A?
|
Ki: Iya benar bu saya ananda anak VIII A
|
||
Ko: Seperti yang tadi saya sampaikan, saya ingin bicara-bicara
santai dengan mas nanda,,mas nanda tidak merasa keberatan kan?
|
Ki: Tidak Bu,,tapi mau bicara tentang apa ya Bu
|
||
Ko: Terimakasih, senang sekali masa nanda mau
berbincang-bincang dengan saya. Apakah mungkin mas nanda saat ini lagi ada
masalah yang di rasakan?Mas nanda tidak usah khawatir, pembicaraan ini hanya pembicaraan
antara mas nanda dan saya, dan saya jamin hanya saya dan mas nanda yang akan
tahu masalah ini
|
Ki:..Pa ya bu,,sepertinya saya gak punya masalah, saya
baik-baik saja,….
|
||
Ko: Hmm begitu,,tapi ibu lihat dan merasakan bahwa mas Nanda
merasa gugup dan cemas, apakah benar begitu?
|
Ki: (klien tertunduk, sedikit bu?
|
Mereflksikan perasaan klien
|
|
Saya perhatikan anda memiliki beberapa alternative atau
pemikiran yang ingin di ungkapkan..apakah benar demikian?
|
Ki: Hmm,,iya bu,,sebenarnya ada banyak hal yang mengganggu
pikiran saya
|
Merefleksikan ide dan pikiran
|
|
Ko: Saya bisa memahami perasaan mas kecemasan dan kebingungan
masa nanda, tapi alangkah baiknya jika anda mengungkapkan masalah itu dengan
lebih rinci
|
Ki: begini bu,,akhir-akhir ini Saya lagi ada masalah di
sekolah, kemarin saya kepergok minum-minuman kerasa di sekolahan, dan hal itu
membuat saya dapat poin pelanggaran yang cukup besar, tahu sendiri kan bu,
jika poin tersebut bertambah lagi,,,saya bisa terkena sangsi dari pihak
sekolah. Sedangkan jujur saja sulit bagi saya untuk menolak ajakan
teman-teman,,saya merasa tidak enak, dan saya juga takut kalau saya menolak
mereka akan mengjauhi saya dan tidak mau berteman lagi dengan saya (pikiran
irasional)
|
Refleksi pengalaman
|
|
Ko: Oh begitu…Kalau boleh ibu tahu, apa yang faktor utama Mas
Nanda melakukan hal itu?
|
Ki: Karena ajakan teman bu, awalnya saya menolak, tapi lama
kelamaan saya gak bisa menolak, karena mereka saya anggap yang paling
mengerti dengan saya. Mereka bisa menerima keadaan saya apa adanya (pikiran
irasional). Kami juga minum tidak banyak kok Bu, hanya sedikit, kata
orang-orang kalau sedkit itu jamu, jadi gak akan jadi masalah
|
||
Ko: Memangnya selain mereka tidak ada yang mengerti keadaan
mas Nanda? Orang tua misalnya..
|
Ki: Orang tua Bu,,orang tua saya itu gak mungkin bisa ngertiin
saya, mereka sukanya marah-marah, kalau di ajak cerita begini begitu
ujung-ujungnya saya yang di salahkan
|
||
Ko: Karena kekesalan Mas nanda kepada orang tua, akhirnya
membuat mas Nandi malampiaskan dengan minum-minuman keras, apakah begitu?
|
Ki: Itu juga salah satunya Bu,,,Tapi jujur saja saya melakukan
itu karena saya, ingin seperti teman-teman saya yang lain, yang begitu
popular di kalangan anak-anak, mereka juga begitu di takuti oleh teman-teman
di sekolah kami, saya juga pingin seperti mereka (Pikiran irasional).
Toh saya juga sering melihat orang-orang yang beperilaku
seperti saya pada waktu sekolah, dewasanya juga jadi orang sukses (pikiran
irasional).
|
Refleksi perasaan
|
|
Ko: Terus bagaimana langkah kamu, jika benar-benar mendapatkan
sangsi dari pihak sekolah?
|
Ki: Paling saya pindah sekolah bu,,kan asalkan punya uang kita
bisa sekolah dimana saja,,teman-teman saya juga banyak yang seperti itu.
Lagian kelihatannya guru-guru pada tidak suka dengan saya,,jadi saya tidak
mau ambil pusing bu,,kalau saya pikir terus saya bisa stress (pikiran
irasional)
|
Pertanyaan terbuka
|
|
Ko: Apakah menurut kamu itu solusi terbaik?
|
Ki: tidak juga sih bu (sambil menunduk)..saya rasa itu
ungkapan emosional saya saja
|
Pertanyaan tertutup
|
|
Ko: Terus menurut mas nanda sendiri, bagaiamana solusi dari
masalah yang mas Nanda alami
|
Ki: Sebenarnya masalah ini bisa selesai jika saya tidak
melakukan minum-muniman keras lagi dan tidak melakukan pelanggaran sekolah
yang lain. Tapi itu semua bisa berhasil jika saya bisa menolak ajakan
teman-teman saya bu..itulah yang jadi masalah bu, saya sulit menolak ajakan
teman-teman, karena kalau saya menolak mereka akan mengata-ngatai saya, di
bilang penakutlah, banci lah dan lain-lain.
|
Eksplorasi pengalaman
|
|
Ko: Memangnya mas Nanda sudah pernah menolak ajakan
teman-temannya?
|
Ki: Pernah Bu,,,tapi ya begitu tadi sikap teman-teman saya
|
Pertanyaan tertutup
|
|
Ko: Setelah beberapa saat kita berbincang-bincang, saya bisa
mengerti dengan perasaan, pikiran dan pengalaman yang anda ungkapkan tadi.
Dari pembicaraan itu saya tangkap bahwa mas Nanda sedang mengalami konflik
batin antar mas nanda pingin berhenti melakukan itu, tapi tidak punya
kemampuan menolak ajakan teman-teman, karena kalau menolak mas Nanda akan di
jauhi, dan di kata-katain oleh teman-temannya. Jadi semacam ada dilema dari
dalam diri mas Nanda. Apakah pendapat saya ini benar atau keliru?
|
Ki: Ya benar bu, itulah yang jadi masalah saya saat ini
Terus saya harus bagaimana bu?
|
Menangkap pesan utama
|
|
Ko: Saya bisa memahami dan mengarti perasaan kamu, memang akan
terasa sulit jika kita di hadapkan pada masalah seperti itu
|
Ki; Terimkasih bu,,,atas pengertiannya..
|
Empati
|
|
Ko: Sekarang coba mas Nanda pikirkan, apakah ada cara berpikir
mas nanda yang salah?
|
Ki: Hmm,,(beberapa detik terdiam sambil memikirkan sesuatu).
Saya tidak tahu bu?
|
Refleksi konten
(pikiran dan perasaan)
|
|
Ko: Baiklah, terkait dengan tadi yang mas Nanda katakan bahwa
mas Nanda pingin di kenal dan di takuti oleh teman-temannya, apakah menurut
mas nanda itu adalah pikiran yang masuk rasionalnya? Dan apakah hal itu
membuat anda menjadi di sukai teman2 coba mas Nanda pikirkan dan mas Nanda
rasakan”
“Bagaimana jika mas nanda bersikap ramah kepada teman, saling
membantu, saling menghargai. Saya percaya anda akan lebih banyak teman dan di
hargai Jadi anda tidak perlu menjadi orang yang di takuti, karena kita ini
tidak di ciptakan untuk menakut-nakuti orang lain. Mana yang menurut mas
Nanda lebih rasional?”
|
Ki: Hmm (menunduk dan terdiam)
“Piihan kedua Bu, dengan bersikap ramah, saling membantu dan
saling menghargai. Saya sebenarnnya juga tidak ingin di takuti Bu, tapi saya
hanya ingin teman-teman menganggap saya dan mengerti saya…(pikiran
rasional)”
|
Konfrontasi
|
|
Ko: terus minuman keras itu jika minumnya sedikit bisa jadi
jamu,,apakah itu juga rasional?
|
Ki: Tidak bu,,saya tahu bu,,minuman keras akan banyak
merugikan, bahkan sudah banyak bukti orang bisa mati karena minuman keras
|
||
Ko: Jawaban yang bagus,,dan itulah yang seharusnya mas Nanda
lakukan, Sekarang coba pikirkan kembali mana-mana pikiran-pikiran yang tidak
rasional yang ada dalam pikiran kamu?
|
Ki: (terdiam dan berpikir)
“menurut saya, saya tidak bisa menolak ajakan teman dan takut
di katai-katai serta tidak di terima lagi oleh mereka itu tidak pikiran tidak
rasional bu, rasionalnya saya bisa menolak ajakan mereka, saya punya hak
untuk menolak dan saya punya hak atas diri saya,”
“Saya juga bisa di terima di mana saja, jika saya menjadi diri
saya sendiri dan apa adanya
|
-
|
|
Ko: bagus,,saya percaya mas Nanda akan mampu menyelesaikan
masalah ini dengan baik. Dari apa yang sudah bisa kita bicarakan tadi,
mungkin ada beberapa hal yang sudah kita peroleh sebagai kesimpulan
sementara. Bisakan anda menyebutkannya?
|
Ki: Iya bu,,,untuk bisa menyelesaikan masalah ini saya harus
merubah pola pikir yang tidak rasional menjadi rasional, untuk bisa
menyelesaikan masalah ini, saya tidak perlu takut di musuhi, sayaharus berani
menolak ajakan buruk dari orang lain, karena sya punya hak atas diri saya
secara penuh, saya akn bisa dapat teman jika saya ramah, dan bisa mengargai
orang lain.
|
Kesimpulan sementara
|
|
Ko: Bagaimana sekarang perasaan mas nanda? Mas Nanda yakin
bisa mengubah pola pikir tersebut?
|
Ki: Saya belum sepenuhnya yakin Bu, masih ada perasaan ragu
dan was-was
|
Refleksi perasaan
|
|
Ko: Hal apa saja yang membuat anda tidak yakin
|
Ki: saya tidak tahu bu,,tidak bisa saya ungkapkan dengan
kata-kata Bu..
|
Eksplorasi
|
|
Ko: Walapaun kelihatannya nas Nanda masih agak pesemistik tapi
saya yakin mas Nanda punya peluang dan kesempatan yang besar untuk
menyelesaikan masalah ini dengan segera
|
Ki: Iya Bu saya juga tidak pingin masalah ini
berlarut-larut,,saya pingin masalah ini bisa cepat di selesaikan.
Tapi saya mau berpikir dulu, dan membutuhakan waktu untuk
itu,,bisakah pembicaraan kita di henttikan dulu Bu,,,
|
||
Ko: Oh tentu,,tidak masalah,,
|
Ki: Nanti secepatnya saya akan temuai ibu kembali
|
||
Ko: Baikalah, kelihantannya itu juga lebih baik, oya ini nomor
hp ibu, nanti jika ada sesuatu sewaktu-waktu mas nanda pingin ketemu mas
Nanda bisa sms itu dan kita atur waktu pertemua kita,,,bagaimana?
|
Ki: Itu lebih baik bu,,terimaksih banyak sebelumnya,,baiklah
bu,,saya permisi dulu Assalamu’alaikum
|
Mengakhiri sesi konseling
|
|
Ko: Wa’alaikumsalam,,hati-hati mas,,salam juga buta baak dan
ibu,…
|
Ki: Iya bu,,
|
Kamis, 16 Mei 2013
Contoh Percakapan Antara Konselor dan Klien
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
good job
BalasHapussoni selalu hadir,begitu juga saya....
BalasHapustugase pak koco ndut?
keren
BalasHapus