Kamis, 16 Mei 2013

Manfaat Buah Kurma


Buah Kurma dan manfaatnya



Buah Kurma - "Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir." (ar-Ra'd [13]: 4)



Buah Kurma, buah-buahan yang disebut dalam surah Maryam, pohonnya tumbuh di padang gersang bersuhu panas dan banyak manfaatnya. Allah mengindentifikasikan khasiat penyembuhan dari buah ini dengan menceritakan pada Maryam, yang sedang menghadapi persalinan, supaya makan daging buah kurma,

"Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: 'Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum, dan bersenang hatilah...." (Maryam [19]: 24-26) 

Allah mempunyai maksud tertentu dengan menyeru kita untuk memperhatikan buah kurma. Dengan meneliti isi kandungan buah ini akan membuat kita lebih paham tentang maksud Ilahi itu. Kurma, dengan kandungan 50% gula, sungguh sangat bergizi karena daging buahnya terdiri atas fruktosa dan glukosa yang keduanya berkalori tinggi, dan mudah serta cepat dicerna. Kandungan gulanya menenangkan saraf yang gelisah serta memberikan rasa aman pada kejiwaan. Sudah pasti tiap persalinan selalu mengeluarkan banyak darah, yang dengan sendirinya jumlah gula darah yang tertumpah karenanya cukup banyak. Karena gula yang lenyap itu harus diganti, keterlibatan kurma, seperti pada persalinan Maryam, nyata benar manfaatnya sebagai tambahan. Kurma juga mengurangi tekanan darah. Meskipun daging sangat besar manfaatnya, tapi tidaklah sebanding dengan lebih besarnya manfaat kurma segar dalam segala hal. Mengonsumsi terlalu banyak daging, yang tak terbantahkan mengandung banyak protein, tidaklah mustahil pada saat yang sama dapat mengakibatkan keracunan. Jadi, makanan-makanan ringan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, yang tentu saja mudah dicerna, hendaknya lebih menjadi pilihan.

Dalam cahaya ayat tadi, kita melihat kurma, khususnya, sungguh bermanfaat bagi wanita hamil dan ibu-ibu yang menyusui secara alami. Daging buah kurma meningkatkan kesehatan janin di dalam perut ibu, mencegah ibu dari rasa lemah, dan memperbanyak air susu bergizi tinggi.

Di saat yang sama, kurma segar memberikan manfaat besar kepada otak. Buah Kurma, dengan kandungan 2.2% protein, juga berisi banyak jenis vitamin A, B1, dan B2. Protein-protein ini melindungi tubuh dari serangan penyakit dan infeksi, menunjang sel-sel tubuh memperbaharui diri, dan menyeimbangkan cairan-cairan tubuh. Vitamin A meningkatkan kemampuan pandangan mata dan kekuatan badan, juga kekuatan tulang dan gigi. Vitamin B1 memfasilitasi jaringan saraf berfungsi sehat sempurna, menunjang tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, mengatur selera makan dan pencernaan, serta memberdayakan metabolisme berasal dari protein dan lemak. Vitamin B2 memfasilitasi pembakaran protein-protein yang disebutkan tadi, karbohidrat, dan lemak yang diperlukan untuk penyedian energi dan pembaharuan sel.

Di samping semua ini, kurma juga mengandung banyak mineral yang esensial bagi tubuh (seperti potassium, sodium, kalsium, besi, mangan, dan tembaga). Bila potassium dan sodium bekerja bersamaan, mereka bertindak selaku pengatur ritme detak jantung. Dengan menfasillitasi pengalihan oksigen ke otak, potassium dapat memberdayakan pikiran jernih. Lebih jauh lagi, ia menyediakan kandungan alkali secukupnya pda cairan tubuh, merangsang ginjal mengeluarkan sampah-sampah racun metabolis, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan menunjang pembentukan kulit sehat.

Menarik juga untuk dicatat, bahwa daging buah kurma secara khusus bermanfaat bagi mereka yang hidup dalam kawasan di mana kebun-kebun pepohonan ini tumbuh merata. Protein dan gula dari buah kurma merupakan sumber gizi yang paling utama bagi penduduk gurun pasir.

Sumber :http://buah-dalam-alquran.blogspot.com/2012/10/buah-kurma.html

Cerita


APAKAH TUHAN ITU BENAR BENAR ADA....?? (3 Pertanyaan, 1 Jawaban) lihat jawabannya



Ada seorang pemuda yang lama sekolah
diluar negeri,ia telah kembali ketanah
air, sesampainya di rumah ia meminta
kepada orang tuanya untuk mencari
seorang guru agama (Ustadz)/siapapun
yang bisa menjawab 3 pertanyaan
darinya.

Akhirnya orang tua pemuda itu
mendapatkan orang tersebut.

Pemuda :: (Dng nada sombong pemuda itu bertanya) Anda siapa...???dan
apakah bisa menjawab pertanyaan saya...???

Ustadz :: Saya hanya hamba ALLAH & dengan izinnya saya akan menjawab
pertanyaan anda.

Pemuda :: (Tetap dng nada sombong)Anda yakin....??? sedang profesor & banyak orang pintar saja gak
mampu menjawab pertanyaan saya.

Ustadz :: Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya....!!!

Pemuda :: Saya punya 3 buah pertanyaan...??-?
1. Kalau memang TUHAN itu ada,tunjukan wujud TUHAN kepada saya ?
2. Apakah yang dinamakan TAKDIR ?
3. Kalau SETAN diciptakan dari api,kenapa dimasukan ke neraka yang dibuatdari api,tentu tidak menyakitkan buat setan,sebab mereka memiliki unsur yang sama..? apakah TUHAN tidak pernah berfikir sejauh itu..?

Tiba-tiba Pemuka Agama tersebut menampar pipi si pemuda dengan keras.

(sambil menahan sakit) si Pemuda berkata :::

Pemuda : Kenapa...??? anda marah
kepada saya...???

Ustadz :: Saya tidak marah...!!! tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah
pertanyaan yang anda ajukan kepada saya..!!!

Pemuda :: Saya sungguh2 tidak
mengerti..???!!-!

Ustadz :: Bagaimana rasanya tamparan
saya..!?

Pemuda :: Tentu saja saya merasakan
sakit..!

Ustadz :: Jadi anda percaya bahwa sakit
itu ada ?!!

Pemuda :: Ya..percaya !!

Ustadz :: Tunjukan pada saya wujud sakit
itu ??!!

Pemuda :: Saya tidak bisa..!!!

Ustadz :: Itulah jawaban pertanyaan
pertama,kita semua merasakan keberadaan TUHAN tanpa mampu melihat
wujudnya.

Ustadz :: Apakah tadi malam anda bermimpi akan di tampar oleh saya..??!!

Pemuda ::Tidak...!!!

Ustadz:: Apakah pernah terpikir oleh
anda akan menerima sebuah tamparan
dari saya hari ini..??!!

Pemuda :: Tidak...!!!

Ustadz :: Itulah yang dinamakan
TAKDIR !!!

Ustadz :: Terbuat dari apakah tangan
yang saya gunakan untuk menampar
anda..??!!

Pemuda :: Kulit...!

Ustadz :: Terbuat dari apa pipi
anda...??!!

Pemuda :: Kulit...!!!

Ustadz ::Bagaimana rasanya tamparan
saya..??!!

Pemuda ::Sakit...!!!

Ustadz :: Walaupun setan terbuat dari api dan neraka terbuat dari api, jika TUHAN
berkehendak maka neraka akan menjadi
tempat menyakitkan bagi setan.

Cara Mengatasi Pergaulan Bebas diKalangan Remaja


Cara Mengatasi Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja



Sebagai Negara timur, Indonesia masih kental akan adat istiadat dan juga nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu. Meski tidak sekaku dahulu, namun nila-nilai tersebut masih bisa dilihat dari pola interaksi masyarakat dalam semua cakupan golongan. Nilai tersebut juga bertransformasi dalam isu “apa yang pantas dan tak pantas dilakukan”. Hal tersebut mungkin lazim disebut norma. Norma ini, meski tidak dalam bentuk tertulis, hidup beriringan dalam masyarakat. Dewasa ini, dengan berkembangnya media serta kemudahan mengakses berita, masyarakat kita disuguhi dengan budaya Negara lain. Pengaruhnya dalam bentuk imitasi dimana masyarakat meniru dan menerapkan dalam kehidupan mereka. Salah satu yang patut diwaspadai adalah pergaulan bebas khususnya yang terjadi di kalangan remaja. Pergaulan bebas ini akan bermurara pada permasalahan lain seperti penggunaan obatan terlarang, sex bebas dan perilaku criminal yang mengganggu. Lantas bagaimana cara mengatasi pergaulan bebas tersebut? Coba simak beberapa langkah berikut ini.

Mengisi Waktu Luang Dengan Kegiatan Menyenangkan 

Ada banyak kegiatan positif yang menyenangkan. Mulai dari ikut eskul sekolah, bakti sosial, mengasah bakat, ikut menjadi relawan saat ada bencana dan masih banyak lagi lainnya, Kegiatan ini jauh lebih positif daripada hanya bermalas-malasan dan keluyuran. Pergaulan bebas biasanya dimulai dari kebiasaan remaja yang suka keluyuran dan berkumpul tanpa tujuan bersama teman-teman.

Memilih Teman Dengan Cermat

Salah satu cara mengatasi pergaulan bebas adalah dengan jeli memilih teman. Jika kalian mengamati perilaku teman tersebut tidak baik, segera jauhi dengan baik-baik. Jangan menoleris sikap tersebut. Sebab jika Anda terus-menerus menolerir, bisa jadi Anda yang terseret dalam perilakunya yang tak baik.

Say No To Pacaran! 

Jika belum cukup umur, jangan habiskan waktu dengan hubungan bernama pacaran. Sebab, dalam masa yang labil, remaja cenderung impulsive dan mudah terpengaruh bujuk rayu. Pacaran merupakan gerbang yang paling dekat dengan sex bebas. Dan hal ini adalah salah satu signatur dari pergaulan bebas yang tentu merusak individu, generasi muda dan Negara dalam skala yang lebih besar.

Berkegiatan Di Rumah


Meluangkan waktu di rumah merupakan pilihan yang menyenangkan. Anda bisa lebih dekat lagi dengan anggota keluarga lainnya. Bisa mengehmat ongos keluar dan juga tenaga tentunya. Ada banyak hal menarik dan bermanfaat yang bisa Anda lakukan di rumah. Jika tidak ada hal yang penting, tidur sekalipun jauh lebih baik dibandingkan keluyuran tidak jelas bukan?

Perdalam Agama

Pemahaman agama yang baik merupakan cara paling ampuh mengatasi pergaulan bebas. Agama merupakan benteng paling kokoh yang mencegah seseorang berbuat hal yang merusak baik bagi diir sendiri maupun orang lain.

Campur Tangan Pemerintah Dan Orang Tua 

Pemerintah wajib mengawal peraturan untuk menertibkan pergaulan remaja. Memberi fasilitas layanan juga sosialisasi agar mereka jauh lebih paham bahaya yang mengintai di balik “kerennya” pergaulan bebas. Selain itu, orang tua juga harus menjadi penjaga dan pendidik terbaik bagi anak-anaknya. Mereka yang keluarganya hangat dan harmonis, cenderung mampu memiliki lingkungan yang baik pula. Demikian cara mengatasi pergaulan bebas yang bisa Anda terapkan. Semoga membantu!

Bahaya Narkoba bagi Remaja

 Bahaya Narkoba bagi Remaja

Makalah yang berjudul Bahaya Narkoba Bagi Remaja ini saya tujukan kepada para remaja, Pelajar ataupun pada khalayak ramai yang membaca makalah ini agar bisa mengerti tentang bagaimana bahaya narkoba yang bisa membuat kita lalai dalam hal apapun. Dengan harapan yang maka semoga makalah yang sedemikian singkat ini bisa membantu dan menambah wawasan anda tentang pengertian dan bahaya narkoba itu sendiri

Tujuan Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.

1. Pengertian dan macam-macam narkoba

Menurut WHO (1982), semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal

Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
  • Narkotika adalah Zat / obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
  • Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
  • Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein  

2. Bahaya Narkoba Bagi Remaja atau Pelajar

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.


Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.

Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya.

Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2) ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan.

Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. 

Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. 


Bahaya bagi pelajar 

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.

Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba

3. Upaya Pencegahan Menggunakan Narkoba

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah seyogianya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita.

Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.

Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.

Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan ating dapat terealisasikan dengan baik


Setelah Anda membaca Makalah ini tentang bahaya narkoba bagi Remaja, Pertanyaan yang saya ajukan adalah apakah Anda masih mau untuk mencoba narkoba? Masih Mau bergaul dengan orang-orang yang memakai narkoba? masih mau mendekati narkoba?

lalu Apa Tindakan anda jika ada teman anda yang memakai narkoba? apa tindakan Anda jika disekitar rumah anda ada sekelompok pecandu narkoba? jawaban anda adalah tindakan anda

1. Simpulan

Dari makalah di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa :

1) Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
2) Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum.
3) Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis


DAFTAR PUSTAKA
  • Simuh, dkk., Tasawuf dan Krisis, Semarang, Pustaka Pelajar, 2001.
  • M. Arief Hakim, Bahaya Narkoba Alkohol : Cara Islam Mengatasi, Mencegah dan Melawan, Bandung : Nuansa, 2004.
  • Brosur Direktorat Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA, Depsos RI.
  • Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi dan Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ.
  • Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.
  • Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
  • Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.
  • Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda
  • Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Gejala dan Obat Penyakit Asma


Gejala Penyakit Asma dan Obatnya

Penyakit asmamerupakan salah satu penyakit yang populer di Indonesia. Dan disini kita membahasnya dari mulai gejala hingga cara pengobatannya.

Asma adalah penyakit pada saluran pernapasan dimana paru-paru (bronchial tubes) mengalami pembangkakan dan terbatasnya kemampuan bernapas. Otot dinding cabang tenggorokan mengetat, dan saluran pernapasan anda menghasilkan kelebihan lendir yang menyumbat jalan napas anda. Tanda dan gejala asma berbeda mulai dari napas yang berat sampai kepada serangan asma yang membahayakan nyawa.

Gejala Penyakit Asma
Penyakit asma tidak dapat disembuhkan, tapi gejalanya dapat dikontrol. Pengaturan itu termasuk menghindari pemicu asma dan melacak gejalanya pada anda. Anda mungkin akan memerlukan kontrol medis jangka panjang untuk mencegahnya menjadi lebih parah dan mengambil pengobatan darurat jangka pendek untuk mengontrol gejalanya pada saat pertama kali.

Asma yang tidak terkontrol dapat menyebabkan Anda sering tidak masuk dalam bekerja dan sekolah, atau menurunkan produktivitas. Karena asma dapat berubah dari waktu ke waktu, anda akan membutuhkan kerja sama dengan dokter untuk mengontrol asma anda dan menyesuaikan perawatan yang dibutuhkan.

A. Gejala Penyakit Asma


Asma memiliki tanda dan gejala mulai dari yang ringan sampai yang parah, dan bervariasi pada setiap orang. Anda mungkin memiliki gejala asma seperti napas yang berat secara rutin, dengan terkadang mengalami serangan asma. Di antara serangan asma tersebut anda mungkin akan merasa normal dan tidak memiliki masalah pernapasan. Atau, anda mungkin memiliki tanda dan gejala seperti batuk dan napas berat sepanjang waktu atau memiliki gejala primer pada malam hari, atau hanya saat berolahraga.

Tanda dan gejala asma antara lain:
  • Napas pendek
  • Pengetatan pada otot dada atau rasa sakit pada dada
  • Sulit tidur karena napas pendek, batuk atau napas sengau
  • Suara sengau atau siulan ketika bernapas
  • Batuk atau sengau yang memburuk ketika terserang virus pernapasan, seperti pilek dan flu

Tanda penyakit asma kronis antara lain:
  • Bertambahnya tingkat keparahan dan frekuensi dari tanda dan gejala asma
  • Turunnya rata-rata maksimum aliran napas yang diukur oleh peak flow meter, peralatan sederhana yang digunakan untuk memeriksa seberapa baik paru-paru anda bekerja
  • Meningkatnya kebutuhan untuk menggunakan bronchodilator – pengobatan yang membuka jalan napas dengan mengistirahatkan otot-otot saluran pernapasan

Berkerja sama dengan dokter anda untuk menentukan kapan anda membutuhkan penambahan obat atau mengambil langkah lain untuk merawat gejala asma yang memburuk dan membuat asma anda untuk dapat dikontrol kembali. Jika asma anda tetap memburuk, anda mungkin butuh perawatan Unit Gawat Darurat. Dokter anda dapat membantu mengajarkan anda untuk mengenali tanda-tanda dan gejala darurat jadi anda akan mengetahui kapan memerlukan bantuan.

B. Cara Pengobatan Asma Tradisional


Gejala-gejala asma tidak hanya bisa diobati dengan resep dokter, namun juga dengan pengobatan herbal secara tradisional. Berikut ini beberapa rsep tradisional untuk mengobati gejala penyakit asma:

1. Bunga Kenanga
Bahan: 15-30 gram bunga kenanga, 2 sendok teh gula pasir, dan air 200 cc.
Cara pengobatan: Bunga kenanga direbus dalam 200cc air hingga tersisa setengahnya. Tambahkan gula pasir dan aduk rata, kemudian disaring. Airnya diminum sekaligus satu kali sehari.

2. Bunga Matahari
Bahan: 1 kuntum bunga matahari, gula batu secukupnya, dan 500cc air.
Cara pengobatan: Bunga matahari segar dan gula batu direbus dalam 500cc air hingga tersisa 250cc. Kemudian disaring dan airnya diminum. Bagian bunga matahari yang digunakan hanya bagian tengahnya saja.

Baca juga artikel mengenai penyakit asma pada anak. Dan jangan lupa jaga selalu kesehatan anda.

Konseling Keluarga

KONSELING KELUARGA

A.Pengertian Konseling Keluarga
Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang pembimbing (konselor) kepada seseorang konseli atau sekelompok konseli (klien, terbimbing, seseorang yang memiliki problem) untuk mengatasi problemnya dengan jalan wawancara dengan maksud agar klien atau sekelompok klien tersebut mengerti lebih jelas tentang problemnya sendiri dan memecahkan problemnya sendiri sesuai dengan kemampuannya dengan mempelajari saran-saran yang diterima dari Konselor. Sedangkan arti dari keluarga adalah suatu ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak-anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga.
Konseling keluarga pada dasarnya merupakan penerapan konseling pada situasi yang khusus. Konseling keluarga ini secara memfokuskan pada masalah-masalah berhubungan dengan situasi keluarga dan penyelenggaraannya melibatkan anggota keluarga. Menurut D. Stanton konseling keluarga dapat dikatakan sebagai konselor terutama konselor non keluarga, yaitu konseling keluarga sebagai (1) sebuah modalitas yaitu klien adalah anggota dari suatu kelompok, yang (2) dalam proses konseling melibatkan keluarga inti atau pasangan ( Capuzzi, 1991 ) 
Konseling keluarga memandang keluarga secara keseluruhan bahwa anggota keluarga adalah bagian yang tidak mungkin dipisahkan dari anak (klien) baik dalam melihat permasalahannya maupun penyelesaiannya. Sebagai suatu system, permasalahan yang dialami seorang anggota keluarga akan efektif diatasi jika melibatkan anggota keluarga yang lain. Pada mulanya konseling keluarga terutama diarahkan untuk membantu anak agar dapat beradaptasi lebih baik untuk mempelajari lingkungannya melalui perbaikan lingkungan keluarganya (Brammer dan Shostrom,1982). Yang menjadi klien adalah orang yang memiliki masalah pertumbuhan di dalam keluarga. Sedangkan masalah yang dihadapi adalah menetapkan apa kebutuhan dia dan apa yang akan dikerjakan agar tetap survive di dalam sistem keluarganya. 
Pada masa lalu, menurut Moursund (1990), konseling keluarga terfokus pada salah satu atau dua hal, yaitu (1) keluarga terfokus pada anak yang mengalami bantuan yang berat seperti gangguan perkembangan dan skizofrenia, yang menunjukan jelas-jelas mengalami gangguan; dan (2) keluarga yang salah satu atau kedua orang tua tidak memiliki kemampuan, menelantarkan anggota keluarganya, salah dalam member kelola anggota keluarga, dan biasanya memiliki sebagian masalah.
Anak di dalam suatu keluarga sering kali mengalami masalah dan berada dalam kondisi yang tidak berdaya di bawah tekanan dan kekuasaan orang tua. Permasalahan anak adakalanya diketahui oleh orang tua dan sering kali tidak diketahui orang tua. Permasalahan yang diketahui orang tua jika fungsi-fungsi psikososial dan pendidikannya terganggu orang tua akan mengantarkan anaknya ke konselor jika mereka memahami bahwa anaknya sedang mengalami gangguan yang berat. Karena itu konseling keluarga lebih banyak memberikan pelayanan terhadap keluarga dengan anak yang mengalami gangguan.
Hal kedua berhubungan dengan keadaan orang tua. Banyak dijumpai orang tua tidak berkemampuan dalam mengelola rumah tangganya, menelantarkan kehidupan rumah tangganya sehingga tidak terjadi kondisi yang berkesinambungan dan penuh konflik, atau memberi perlakuan secara salah (ubuse) pada anggota keluarga lain, dan sebagainya merupakan keluarga yang memiliki berbagai masalah. Jika mengerti dan berkeinginan untuk membangun kehidupan keluarga yanag lebih stabil, mereka membutuhkan konseling.
Perkembangan belakangan konseling keluarga tidak hanya menangani dua hal tersebut. Permasalahan lain yang juga ditangani karena anggota keluarga mengalami kondisi yang kurang harmonis di dalam keluarga akibat stressor perubahan-perubahan budaya, cara-cara baru dalam mengatur keluargannya, dan cara menghadapi dan mendidik anak-anak mereka. Berdasarkan pengalaman dalam penanganan konseling keluarga, masalah yang dihadapi dan dikonsultasikan kepada konselor antara lain: keluarga dengan anak yang tidak patuh terhadap harapan orangtua, konflik antar anggota keluarga, perpisahan diantara anggota keluarga karena kerja di luar daerah dan anak yang mengalami kesulitan belajar atau sosialisasi.
Berbagai permasalahan-permasalahan keluarga tersebut dapat diselesaikan melalui konseling keluarga. Konseling keluarga menjadi efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut jika semua anggota keluarga bersedia untuk mengubah system keluarganya yang telah ada dengan cara-cara baru untuk membantu mengatasi anggota keluarga yang bermasalah.
Sebagaimana di kemukakan di bagian awal, konseling keluarga dalam beberapa hal memiliki keuntungan. Namun demikian konseling keluarga juga memiliki beberapa hambatan dalam pelaksanaannya, dan perlu dipertimbangkan oleh konselor jika bermaksud melakukannya. Hambatan yang dimaksud di antarannya:
1.Tidak semua anggota keluarga bersedia terlibat dalam proses konseling karena mereka menganggap tidak berkepentingan dengan usaha ini, atau karena alasan kesibukan, dan sebagainya; dan
2.Ada anggota keluarga yang merasa kasulitan untuk menyampaikan perasaan dan sikapnya secara terbuka dihadapan anggota keluarga lain, padahal konseling membutuhkan keterbukaan ini dan saling percayaan satu sama lain.
B.Pendekatan Konseling Keluarga
Untuk memahami mengapa suatu keluarga bermasalah dan bagaimana cara mengatasi masalah-masalah keluarga tersebut, berikut akan dideskripsikan secara singkat beberapa pendekatan konseling keluarga. Tiga pendekatan konseling keluarga yang akan diuraikan berikut ini, yaitu pendekatan system, conjoint, dan struktural.
1.Pendekatan Sistem Keluarga
Murray Bowen merupakan peletek dasar konseling keluarga pendekatan sistem. Menurutnya anggota keluarga itu bermasalah jika keluarga itu tidak berfungsi (disfunctining family). Keadaan ini terjadi karena anggota keluarga tidak dapat membebaskan dirinya dari peran dan harapan yang mengatur dalam hubungan mereka.
Menurut Bowen, dalam keluarga terdapat kekuatan yang dapat membuat anggota keluarga bersama-sama dan kekuatan itu dapat pula membuat anggota keluarga melawan yang mengarah pada individualitas. Sebagian anggota keluarga tidak dapat menghindari sistem keluarga yang emosional yaitu yang mengarahkan anggota keluarganya mengalami kesulitan (gangguan). Jika hendak menghindari dari keadaan yang tidak fungsional itu, dia harus memisahkan diri dari sistem keluarga. Dengan demikian dia harus membuat pilihan berdasarkan rasionalitasnya bukan emosionalnya.
2.Pendekatan Conjoint
Sedangkan menurut Sarti (1967) masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga berhubungan dengan harga diri (self-esteem) dan komunikasi. Menurutnya, keluarga adalah fungsi penting bagi keperluan komunikasi dan kesehatan mental. Masalah terjadijika self-esteem yang dibentuk oleh keluarga itu sangat rendah dan komunikasi yang terjadi di keluarga itu juga tidak baik. Satir mengemukakan pandangannya ini berangkat dari asumsi bahwa anggota keluarga menjadi bermasalah jika tidak mampu melihat dan mendengarkan keseluruhan yang dikomunikasikan anggota keluarga yang lain.
3.Pendekatan Struktural
Minuchin (1974) beranggapan bahwa masalah keluarga sering terjadi karena struktur kaluarga dan pola transaksi yang dibangunn tidak tepat. Seringkali dalam membangun struktur dan transaksi ini batas-batas antara subsistem dari sistem keluarga itu tidak jelas.
Mengubah struktur dalam keluarga berarti menyusun kembali keutuhan dan menyembuhkan perpecahan antara dan seputar anggota keluarga. Oleh karena itu, jika dijumpai keluarga itu dengan memperbaiki transaksi dan pola hubungan yang baru yang lebih sesuai.
Berbagai pandangan para ahli tentang keluarga akan memperkaya pemahaman konselor untuk melihat masalah apa yang sedang terjadi, apakah soal struktur, pola komunikasi, atau batasan yang ada di keluarga, dan sebagainya. Berangkat dari analisis terhadap masalah yang dialami oleh keluarga itu konselor dapat menetapkan strategi yang tepat untuk mambantu keluarga.
C.Tahapan Konselor Keluarga
Tahapan konseling keluarga secara garis besar dikemukakan oleh Crane (1995:231-232) yang mencoba menyusun tahapan konseling keluarga untuk mengatasi anak berperilaku oposisi. Dalam mengatasi problem, Crane menggunakan pendekatan behavioral, yang disebutkan terhadap empat tahap secara berturut-turut sebagai berikut.
1.Orangtua membutuhkan untuk dididik dalam bentuk perilaku-perilaku alternatif. Hal ini dapat dilakukan dengan kombinasi tugas-tugas membaca dan sesi pengajaran.
2.Setelah orang tua membaca tentang prinsip dan atau telah dijelaskan materinya, konselor menunjukan kepada orang tua bagaimana cara mengajarkan kepada anak, sedangkan orang tua melihat bagaimana melakukannya sebagai ganti pembicaraan tentang bagaimana hal inidikerjakan.
Secara tipikal, orang tua akan membutuhkan contoh yang menunjukan bagaimana mengkonfrontasikan anak-anak yang beroposisi. Sangat penting menunjukan kepada orang tua yang kesulitan dalam memahami dan menetapkan cara yang tepat dalam memperlakukan anaknya.
3.Selanjutnya orang tua mencoba mengimplementasikan prinsip-prinsip yang telah mereka pelajari menggunakan situasi sessi terapi. Terapis selama ini dapat member koreksi ika dibutuhkan.
4.Setelah terapis memberi contoh kepada orang tua cara menangani anak secara tepat. Setelah mempelajari dalam situasi terapi, orang tua mencoba menerapkannya di rumah. Saat dicoba di rumah, konselor dapat melakukan kunjungan untuk mengamati kemajuan yang dicapai. Permasalahan dan pertanyaan yang dihadapi orang tua dapat ditanyakan pada saat ini. Jika masih diperlukan penjelasan lebih lanjut, terapis dapat memberikan contoh lanjutan di rumah dan observasi orang tua, selanjutnya orang tua mencoba sampai mereka merasa dapat menangani kesulitannya mengatasi persoalan sehubungan dengan masalah anaknya.

D.Peran Konselor 
Peran konselor dalam membantu klien dalam konseling keluarga dan perkawinan dikemukakan oleh Satir (Cottone, 1992) di antaranya sebagai berikut.
1.Konselor berperan sebagai “facilitative a comfortable”, membantu klien melihat secara jelas dan objektif dirinya dan tindakan-tindakannya sendiri.
2.Konselor menggunakan perlakuan atau treatment melalui setting peran interaksi.
3.Berusaha menghilangkan pembelaan diri dan keluarga.
4.Membelajarkan klien untuk berbuat secara dewasa dan untuk bertanggung jawab dan malakukan self-control.
5.Konselor menjadi penengah dari pertentangan atau kesenjangan komunikasi dan menginterpretasi pesan-pesan yang disampaikan klien atau anggota keluarga.
6.Konselor menolak perbuatan penilaian dan pembantu menjadi congruence dalam respon-respon anggota keluarga.




Daftar Pustaka
Latipun. 2001. Psikologi Konseling. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang
Sayekti Pujosuwarno. 1994. Bimbingan Dan Konseling Keluarga. Menara Mas 
Offset. Yogyakarta

Contoh Percakapan Antara Konselor dan Klien


Ungkapan verbal konselor
Ungkapan klien
Teknik
Ki:…tok!tok! tok! ….Assalamu’alaikum,,,
-
Ko: Wa’alaikumsalam,,selamat pagi silahkan masuk (klien duduk dan bersalaman),,senang sekali saya bisa bertemu dengan anda..Apa kabar?
Ki: Kabar, baiak bu,,tapi mohon maaf sebelumnya bu,,ini ada apa? Dan kalau boleh tahu ada kepentingan apa ibu memanggil saya?
-Attenting (menghampiri siswa)
Ko: “Sebelumnya maaf saya memanggil anda”. “Mungkin penggilan ini mengagetkan anda. Dan mungkin anda juga bertanya-tanya saya ini siapa?Tapi anda tidak usah cemas, saya hanya ingin bicara-bicara santai dengan anda. Boleh kan?
Ki: Boleh bu…Tapi saya masih bingung bu…
-
Ko: Supaya anda tidak tidak bingung sebelumnya saya akan perkenalkan diri,,nama saya Nur Aini Mutmainah,,kamu boleh panggil saya Bu Aini..Oya ini mas Ananda kan?anak VIII A?
Ki: Iya benar bu saya ananda anak VIII A
Ko: Seperti yang tadi saya sampaikan, saya ingin bicara-bicara santai dengan mas nanda,,mas nanda tidak merasa keberatan kan?
Ki: Tidak Bu,,tapi mau bicara tentang apa ya Bu
Ko: Terimakasih, senang sekali masa nanda mau berbincang-bincang dengan saya. Apakah mungkin mas nanda saat ini lagi ada masalah yang di rasakan?Mas nanda tidak usah khawatir, pembicaraan ini hanya pembicaraan antara mas nanda dan saya, dan saya jamin hanya saya dan mas nanda yang akan tahu masalah ini
Ki:..Pa ya bu,,sepertinya saya gak punya masalah, saya baik-baik saja,….
Ko: Hmm begitu,,tapi ibu lihat dan merasakan bahwa mas Nanda merasa gugup dan cemas, apakah benar begitu?
Ki: (klien tertunduk, sedikit bu?
Mereflksikan perasaan klien
Saya perhatikan anda memiliki beberapa alternative atau pemikiran yang ingin di ungkapkan..apakah benar demikian?
Ki: Hmm,,iya bu,,sebenarnya ada banyak hal yang mengganggu pikiran saya
Merefleksikan ide dan pikiran
Ko: Saya bisa memahami perasaan mas kecemasan dan kebingungan masa nanda, tapi alangkah baiknya jika anda mengungkapkan masalah itu dengan lebih rinci
Ki: begini bu,,akhir-akhir ini Saya lagi ada masalah di sekolah, kemarin saya kepergok minum-minuman kerasa di sekolahan, dan hal itu membuat saya dapat poin pelanggaran yang cukup besar, tahu sendiri kan bu, jika poin tersebut bertambah lagi,,,saya bisa terkena sangsi dari pihak sekolah. Sedangkan jujur saja sulit bagi saya untuk menolak ajakan teman-teman,,saya merasa tidak enak, dan saya juga takut kalau saya menolak mereka akan mengjauhi saya dan tidak mau berteman lagi dengan saya (pikiran irasional)
Refleksi pengalaman
Ko: Oh begitu…Kalau boleh ibu tahu, apa yang faktor utama Mas Nanda melakukan hal itu?
Ki: Karena ajakan teman bu, awalnya saya menolak, tapi lama kelamaan saya gak bisa menolak, karena mereka saya anggap yang paling mengerti dengan saya. Mereka bisa menerima keadaan saya apa adanya (pikiran irasional). Kami juga minum tidak banyak kok Bu, hanya sedikit, kata orang-orang kalau sedkit itu jamu, jadi gak akan jadi masalah

Ko: Memangnya selain mereka tidak ada yang mengerti keadaan mas Nanda? Orang tua misalnya..
Ki: Orang tua Bu,,orang tua saya itu gak mungkin bisa ngertiin saya, mereka sukanya marah-marah, kalau di ajak cerita begini begitu ujung-ujungnya saya yang di salahkan
Ko: Karena kekesalan Mas nanda kepada orang tua, akhirnya membuat mas Nandi malampiaskan dengan minum-minuman keras, apakah begitu?
Ki: Itu juga salah satunya Bu,,,Tapi jujur saja saya melakukan itu karena saya, ingin seperti teman-teman saya yang lain, yang begitu popular di kalangan anak-anak, mereka juga begitu di takuti oleh teman-teman di sekolah kami, saya juga pingin seperti mereka (Pikiran irasional).
Toh saya juga sering melihat orang-orang yang beperilaku seperti saya pada waktu sekolah, dewasanya juga jadi orang sukses (pikiran irasional).
Refleksi perasaan
Ko: Terus bagaimana langkah kamu, jika benar-benar mendapatkan sangsi dari pihak sekolah?
Ki: Paling saya pindah sekolah bu,,kan asalkan punya uang kita bisa sekolah dimana saja,,teman-teman saya juga banyak yang seperti itu. Lagian kelihatannya guru-guru pada tidak suka dengan saya,,jadi saya tidak mau ambil pusing bu,,kalau saya pikir terus saya bisa stress (pikiran irasional)
Pertanyaan terbuka
Ko: Apakah menurut kamu itu solusi terbaik?
Ki: tidak juga sih bu (sambil menunduk)..saya rasa itu ungkapan emosional saya saja
Pertanyaan tertutup
Ko: Terus menurut mas nanda sendiri, bagaiamana solusi dari masalah yang mas Nanda alami
Ki: Sebenarnya masalah ini bisa selesai jika saya tidak melakukan minum-muniman keras lagi dan tidak melakukan pelanggaran sekolah yang lain. Tapi itu semua bisa berhasil jika saya bisa menolak ajakan teman-teman saya bu..itulah yang jadi masalah bu, saya sulit menolak ajakan teman-teman, karena kalau saya menolak mereka akan mengata-ngatai saya, di bilang penakutlah, banci lah dan lain-lain.
Eksplorasi pengalaman
Ko: Memangnya mas Nanda sudah pernah menolak ajakan teman-temannya?
Ki: Pernah Bu,,,tapi ya begitu tadi sikap teman-teman saya
Pertanyaan tertutup
Ko: Setelah beberapa saat kita berbincang-bincang, saya bisa mengerti dengan perasaan, pikiran dan pengalaman yang anda ungkapkan tadi. Dari pembicaraan itu saya tangkap bahwa mas Nanda sedang mengalami konflik batin antar mas nanda pingin berhenti melakukan itu, tapi tidak punya kemampuan menolak ajakan teman-teman, karena kalau menolak mas Nanda akan di jauhi, dan di kata-katain oleh teman-temannya. Jadi semacam ada dilema dari dalam diri mas Nanda. Apakah pendapat saya ini benar atau keliru?
Ki: Ya benar bu, itulah yang jadi masalah saya saat ini
Terus saya harus bagaimana bu?
Menangkap pesan utama
Ko: Saya bisa memahami dan mengarti perasaan kamu, memang akan terasa sulit jika kita di hadapkan pada masalah seperti itu
Ki; Terimkasih bu,,,atas pengertiannya..
Empati
Ko: Sekarang coba mas Nanda pikirkan, apakah ada cara berpikir mas nanda yang salah?
Ki: Hmm,,(beberapa detik terdiam sambil memikirkan sesuatu). Saya tidak tahu bu?
Refleksi konten
(pikiran dan perasaan)
Ko: Baiklah, terkait dengan tadi yang mas Nanda katakan bahwa mas Nanda pingin di kenal dan di takuti oleh teman-temannya, apakah menurut mas nanda itu adalah pikiran yang masuk rasionalnya? Dan apakah hal itu membuat anda menjadi di sukai teman2 coba mas Nanda pikirkan dan mas Nanda rasakan”
“Bagaimana jika mas nanda bersikap ramah kepada teman, saling membantu, saling menghargai. Saya percaya anda akan lebih banyak teman dan di hargai Jadi anda tidak perlu menjadi orang yang di takuti, karena kita ini tidak di ciptakan untuk menakut-nakuti orang lain. Mana yang menurut mas Nanda lebih rasional?”
Ki: Hmm (menunduk dan terdiam)
“Piihan kedua Bu, dengan bersikap ramah, saling membantu dan saling menghargai. Saya sebenarnnya juga tidak ingin di takuti Bu, tapi saya hanya ingin teman-teman menganggap saya dan mengerti saya…(pikiran rasional)”
Konfrontasi
Ko: terus minuman keras itu jika minumnya sedikit bisa jadi jamu,,apakah itu juga rasional?
Ki: Tidak bu,,saya tahu bu,,minuman keras akan banyak merugikan, bahkan sudah banyak bukti orang bisa mati karena minuman keras
Ko: Jawaban yang bagus,,dan itulah yang seharusnya mas Nanda lakukan, Sekarang coba pikirkan kembali mana-mana pikiran-pikiran yang tidak rasional yang ada dalam pikiran kamu?
Ki: (terdiam dan berpikir)
“menurut saya, saya tidak bisa menolak ajakan teman dan takut di katai-katai serta tidak di terima lagi oleh mereka itu tidak pikiran tidak rasional bu, rasionalnya saya bisa menolak ajakan mereka, saya punya hak untuk menolak dan saya punya hak atas diri saya,”
“Saya juga bisa di terima di mana saja, jika saya menjadi diri saya sendiri dan apa adanya
-
Ko: bagus,,saya percaya mas Nanda akan mampu menyelesaikan masalah ini dengan baik. Dari apa yang sudah bisa kita bicarakan tadi, mungkin ada beberapa hal yang sudah kita peroleh sebagai kesimpulan sementara. Bisakan anda menyebutkannya?
Ki: Iya bu,,,untuk bisa menyelesaikan masalah ini saya harus merubah pola pikir yang tidak rasional menjadi rasional, untuk bisa menyelesaikan masalah ini, saya tidak perlu takut di musuhi, sayaharus berani menolak ajakan buruk dari orang lain, karena sya punya hak atas diri saya secara penuh, saya akn bisa dapat teman jika saya ramah, dan bisa mengargai orang lain.
Kesimpulan sementara
Ko: Bagaimana sekarang perasaan mas nanda? Mas Nanda yakin bisa mengubah pola pikir tersebut?
Ki: Saya belum sepenuhnya yakin Bu, masih ada perasaan ragu dan was-was
Refleksi perasaan
Ko: Hal apa saja yang membuat anda tidak yakin
Ki: saya tidak tahu bu,,tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata Bu..
Eksplorasi
Ko: Walapaun kelihatannya nas Nanda masih agak pesemistik tapi saya yakin mas Nanda punya peluang dan kesempatan yang besar untuk menyelesaikan masalah ini dengan segera
Ki: Iya Bu saya juga tidak pingin masalah ini berlarut-larut,,saya pingin masalah ini  bisa cepat di selesaikan.
Tapi saya mau berpikir dulu, dan membutuhakan waktu untuk itu,,bisakah pembicaraan kita di henttikan dulu Bu,,,
Ko: Oh tentu,,tidak masalah,,
Ki: Nanti secepatnya saya akan temuai ibu kembali
Ko: Baikalah, kelihantannya itu juga lebih baik, oya ini nomor hp ibu, nanti jika ada sesuatu sewaktu-waktu mas nanda pingin ketemu mas Nanda bisa sms itu dan kita atur waktu pertemua kita,,,bagaimana?
Ki: Itu lebih baik bu,,terimaksih banyak sebelumnya,,baiklah bu,,saya permisi dulu Assalamu’alaikum
Mengakhiri sesi konseling
Ko: Wa’alaikumsalam,,hati-hati mas,,salam juga buta baak dan ibu,…
Ki: Iya bu,,